Beberapa pidato yang terkenal dari Bung Karno ini adalah saat
kemerdekaan. Atau pada tanggal 19 September 1945, saat itulah secara
resmi Soekarno berpidato di hadapan lautan manusia di lapangan Ikada
sebagai Presiden. Atau pidato pada tanggal 1 juni 1945. Walau begitu
masih banyak juga pidato yang tak kalah hebatnya.
"Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa." -Bung Karno-
Friday, February 17, 2012
Kumpulan Pidato Bung Karno (DOWNLOAD)
Labels:
Bung Karno,
Download,
Ganyang Malaysia,
Marhaenisme,
Orasi,
Orator,
PDI Perjuangan,
Pidato,
Pikiran,
Soekarno,
Supersemar
Wednesday, February 15, 2012
Bung Karno & Marhaenisme

Labels:
Bung Karno,
Marhaen,
Marhaenisme,
Matahari,
Megawati,
PDI Perjuangan,
Pikiran,
PNI,
Soekarno,
Tulisan
Ir. Soekarno ; Sejarah & Biografi
Ir. Soekarno |
Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Labels:
Biografi,
Blitar,
Bung Karno,
Ideologi,
Indonesia,
Non Blok,
PDI Perjuangan,
PNI,
Politik,
Presiden,
Sejarah,
Soekarno
Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 Tentang Perumusan Dasar Negara Pancasila
Labels:
1 Juni 1945,
Bung Karno,
Ideologi,
Indonesia,
Marhaen,
Pancasila,
PDI Perjuangan,
Pidato,
PNI,
Politik,
Soekarno
Partai Sebagai Ujung Tombak Kesejahteraan Masyarakat
Sebagai salah satu partai politik yang
mencitrakan diri sebagai partai wong cilik (rakyat kecil), PDI-Perjuangan (dulu
PDI) kini memiliki peluang sangat besar untuk menarik simpati masyarakat di
tengah pola pikir masyarakat yang cenderung bergerak ke arah pragmatis dan
apatis akibat rasa jenuh terhadap perkembangan partai-partai politik yang hanya
memikirkan isi perut pribadi/kelompoknya sendiri tanpa pernah benar-benar
memperhatikan isi perut (kesejahteraan) rakyat yang notabene adalah amunisi
mereka dikala masa ‘perebutkan kekuasaan’.
Labels:
Kapal,
Kesejahteraan,
Masyarakat,
Partai,
PDI Perjuangan
Subscribe to:
Posts (Atom)